Contohyang akan penulis sajikan akan sangat beragam. Semisal contoh teks anekdot singkat, lucu dan masih banyak lainnya. Oh iya sebelum kita juga sudah mengulas mengenai kata kata lucu banget. Tentu agar sobat sekalian memahami dengan betul pembahasan artikel ini. Langsung saja baca ulasan selengkapnya dibawah ini.
JawabanAnekdot memiliki lima struktur teks di antaranya abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Berikut adalah Abstraksi,adalah pendahuluan yang menceritakan atau mengungkapkan latar belakang dan gambaran umum mengenai isi suatu Orientasi,merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada bagian Krisis atau komplikasi,bagian utama dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yang Reaksi,adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk kesimpulan dan pertanda berakhirnya cerita. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau penjelasan ulang atas maksud dari cerita yang dipaparkan bermanfaat
Berdasarkanpengertian tersebut, bisa disimpulkan terdapat beberapa perbedaan antara teks anekdot dan humor. Perbedaan anekdot dan humor dapat dilihat dari aspek ide cerita, isi, fungsi komunikasi, makna tersirat, dan bentuk. Mengutip Kemdikbud, berikut ini penjelasan singkat 5 perbedaan teks anekdot dan humor:
Jakarta - Kali ini kita akan membahas salah satu bagian dari ragam teks yang berbentuk cerita, yaitu teks anekdot. Teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lelucon, menarik, dan teks anekdot menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian nyata. Namun, teks anekdot tidak harus didasarkan pada kejadian nyata atau pun bercerita tentang orang anekdot bisa mempunyai maksud tertentu yang tujuannya mengkritik atau menyindir. Selain memiliki kesan humor, teks anekdot juga harus menyampaikan amanat atau pesan moral dari isi ini merupakan penjelasan lengkap terkait struktur, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, dan tujuan dari teks anekdot yang dikumpulkan dari berbagai sumberA. Struktur Teks Anekdot- Judul berbentuk singkat dan langsung merujuk pada hal atau objek yang akan dikisahkan;- Abstrak bagian pembukaan yang gunanya memberikan gambaran tentang isi teks kepada pembaca;- Orientasi bagian awal dari kejadian atau menjelaskan latar belakang terjadinya peristiwa utama;- Krisis bagian di mana mulai muncul masalah unik atau tidak biasa pada tokoh;- Reaksi bagian ini menggambarkan bagaimana tokoh menyelesaikan masalahnya; dan- Koda bagian akhir dari cerita dan dapat berupa Ciri-ciri Teks Anekdot-Isinya kisah-kisah yang memiliki kesan humor atau lelucon; -Membuat pembaca terhibur dengan kelucuan dalam teks;-Isinya bersifat menyindir mengenai orang penting atau pun lembaga/organisasi atau kritik halus yang tidak menyinggung pembaca, pendengar, atau orang yang diceritakan;-Memiliki tujuan tertentu, misalnya media penyampaian pandangan dan aspirasi diselipkan dengan humor ke hadapan publik;-Kisahnya disajikan hampir serupa dengan dongeng;-Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan Kaidah Kebahasaan Teks AnekdotKaidah kebahasaan yang digunakan dalam penulisan teks anekdot berbeda dari yang teks anekdot menggunakan kata keterangan waktu lampau, kata penghubung, menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan waktu, dan menggunakan jenis pertanyaan retoris pertanyaan yang sudah jelas jawabannya.D. Tujuan Teks AnekdotTujuan suatu teks anekdot adalah latar belakang penulis dalam membuat teks anekdot tersebut. Tujuannya dapat berbeda-beda seperti, sebagai sarana untuk membangkitkan tawa pembaca, menghibur, hingga itu tadi perkenalan singkat tentang teks anekdot. Apakah kalian sudah paham? Simak Video "PSI Gelar Aksi Simpatik dan Edukatif di Hari Pendidikan Nasional" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy
Penelitianini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi yang ditulis Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 2 Lawe Sigala-Gala Tahun Pembelajaran 2019/2020. Objek dalam penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas VIII SMP NEGERI 2 Lawe Sigala-Gala dengan jumlah 143 orang. Teknik pengumpulan data dalam
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu 1. mengidentifikasi struktur teks anekdot; 2. mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot; 3. menganalisis kebahasaan teks anekdot. Kegiatan 1 Mengidentiikasi Struktur Teks Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Bacalah anekdot berikut ini, kemudian pelajarilah cara menganalisis struktur anekdot. Aksi Maling Tertangkap CCTV Isi Struktur Seorang warga melapor kemalingan. Abstraksi Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...” Orientasi Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Krisis Pelapor “Belum .... “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Reaksi Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Koda Berdasarkan contoh analisis di atas, diskusikanlah dengan teman- temanmu apa sebenarnya isi tiap bagian struktur anekdot tersebut. Tugas Analisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. 93 Bahasa Indonesia Judul anekdot Struktur Isi Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda Kegiatan 2 Mengenal Berbagai Pola Penyajian Teks Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang juga menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Perhatikan kutipan berikut ini. Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Dari kutipan anekdot di atas kamu dapat melihat bahwa kalimat langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik “ ....”. 2. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. 3. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Kelas X SMAMASMKMAK 94 Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber https Kegiatan 3 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; c menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu; d menggunakan Sumber 95 Bahasa Indonesia kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ; e menggunakan kalimat perintah imperative sentence; dan f menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Bacalah kembali anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Kemudian, pelajarilah analisis unsur kebahasaan teks anekdot berikut ini. No. Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. 2. Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” 3. Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” 4. Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. 5. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” 6. Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.” Agar lebih memahami unsur kebahasaan anekdot, selanjutnya kerjakan tugas-tugas berikut ini. Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat. Kemudian analisislah unsur kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Judul anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV No Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Kelas X SMAMASMKMAK 96 2. Kalimat retoris 3. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu 4. Penggunaan kata kerja aksi 5. Kalimat perintah 6. Kalimat seru Judul anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat No Unsur Kebahasaan Contoh Kalimat 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu 2. Penggunaan kata kerja aksi 3. Kalimat seru 97 Bahasa Indonesia D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan
25 Jawaban: b Kalimat yang menggunakan frasa adjektival adalah pilihan jawaban b. Kalimat pada pilihan jawaban b mengandung frasa sudah tua, dengan unsur inti tua (kata sifat). Sementara itu, pilihan jawaban a menggunakan frasa nominal, yakni seorang teman. Pilihan jawaban c dan d menggunakan frasa verbal, yakni harus pergi dan sedang makan.
Analisislah Struktur Anekdot Lainnya Dengan Menggunakan Tabel Berikut Ini?Analisislah struktur teks anekdot lainnya dgn menggunakan tabel berikut ini! Judul anekdot….. Struktur Abstrak orientasi krisis reaksi koda Beserta isinya!!Analisislah struktur teks anekdot lainnya dgn memakai tabel berikut ini!Jawaban Pendahuluan Pembahasan Kesimpulan Pelajari lebih lanjut Detil Jawaban Analisis struktur anekdot yang lain dgn memakai tabel berikut inianalisis struktur anekdot lainnya dgn menggunakan tabel berikut dosen yg pula menjadi pejabattabel analisis struktur & ciri teks anekdot ? Penjelasan tabelnya mana? Analisislah struktur teks anekdot lainnya dgn menggunakan tabel berikut ini! Judul anekdot….. Struktur Abstrak orientasi krisis reaksi koda Beserta isinya!! Analisislah struktur teks anekdot lainnya dgn memakai tabel berikut ini! Jawaban Pendahuluan Anekdot yakni kisah singkat & lucu yg dipakai untuk menyampaikan kritik lewat sindiran lucu kepada kejadian yg menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Isi anekdot adalah sindiran & kritikan terhadap insiden yg menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik kepada peristiwa yg menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. Pembahasan Struktur teks anekdot terdiri dr abstraksi, orientasi, krisis, reaksi & koda. Kesimpulan Dosen yg pula menjadi Pejabat Abstraksi Di kantin suatu universitas, Udin & Tono dua orang mahasiswa sedang mengobrol. Orientasi Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tak pernah mau bangkit.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Tono “Ya, Udin tahu sebabnya.” Udin “Barangkali saja, ia capek atau kakinya tak besar lengan berkuasa bangkit.” Krisis Tono “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab ia pula seorang pejabat.” Reaksi Udin “Loh, apa keterkaitannya.” Tono “Ya, kalau ia bangun, takut kursinya diduduki orang lain.” Koda Udin “???” Pelajari lebih lanjut Struktur anekdot teks Profesi Anak-anak Penjual Kue, dapat dilihat di —————————- Detil Jawaban Kelas X Mapel Bahasa Indonesia Bab Menyampaikan Ide Melalui Anekdot bagian 3 Kode Kata Kunci teks anekdot, struktur teks anekdot, struktur teks Dosen yg pula menjadi Pejabat Analisis struktur anekdot yang lain dgn memakai tabel berikut ini Jawaban Anekdot mempunyai lima struktur teks di antaranya abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, & koda. Berikut adalah penjelasannya. 1. Abstraksi, adalah pendahuluan yg menceritakan atau mengungkapkan latar belakang & gambaran biasa mengenai isi suatu teks. 2. Orientasi, merupakan penggalan cerita yg mengarah pada terjadinya suatu krisis, pertentangan, atau kejadian utama. Bagian inilah adalah penyebab timbulnya krisis atau komplikasi pada belahan berikutnya. 3. Krisis atau komplikasi, serpihan utama dr inti insiden suatu anekdot. Pada kepingan inilah terdapat kelucuan atau kekonyolan yg menggelitik & mengundang tawa sekaligus sindiran atau kritik yg disampaikan. 4. Reaksi, yakni balasan atau respon atas krisis yg dinyatakan sebelumnya. Reaksi mampu berupa sesederhana tertawa, sikap mencela/menyindir, atau mengiakannya sebagai bentuk ironi. merupakan kesimpulan & menandakan berakhirnya dongeng. Koda dapat memuat komentar, persetujuan, atau klarifikasi ulang atas maksud dr cerita yg dipaparkan sebelumnya. mudah-mudahan berfaedah analisis struktur anekdot lainnya dgn menggunakan tabel berikut dosen yg pula menjadi pejabat seorang pejabat yg tak ingin digantikan kekuasaannya tabel analisis struktur & ciri teks anekdot ? kepingan-penggalan srtuktur teks anekdot dibawah ini 1. Bagian Abtraksi Bagian abstraksi merupakan kepingan yg terdapat pada paragrap pertama penggalan awal, pada kepingan ini merupakan pecahan yg berisi abstrak atau citra biasa dr isi teks anekdot. Pada potongan ini menceritakan tentang apa yg akan diceritakan, perihal topik yg Anda angkat. Contoh abstraksi teks anekdot “Disebuah rumah terdapat seekor kucing & seekor tikus, seekor tikus berlari sehabis melihat seekor kucing” 2. Bagian Orientasi Bagian orientasi merupakan serpihan pendahuluan atau pecahan latar belakang kejadian terjadi pada dongeng tersebut. Di penggalan ini terdiri dari pengenalan tokoh, waktu peristiwa, daerah insiden. Contoh orientasi teks anekdot “Hadi sangat kebingungan, tatkala ia sedang menjalankan PR. Ia pun pergi ke kakak sepupunya yg kini sudah kuliah, siapa tahu abang sepupunya membantunya. Namun, abang sepupunya tak mampu membantunya.” 3. Bagian Event Bagian event merupakan serangkaian peristiwa dlm kisah, lazimnya terdiri dari percakapan atau obrolan. 4. Bagian Krisis Bagian krisis merupakan potongan yg mulainya munculnya duduk perkara, umumnya pada kepingan ini orang yg diceritakan mulai mengalami permasalahan atau kemelut. Contoh belahan krisis yaitu “Akhirnya Hadi punya akal panjang yaitu dgn membuat contekan untuk ujian besok. ia berangkat ke sekolah dgn tenang. Temannya menyambut datangnya hadi, salah satu sobat hadi bertanya “Gimana ananda buat gak untuk hari ini?. Aku buat tapi hanya sampai pertengahan bab saja.” 5. Bagian Reaksi Bagian reaksi merupakan potongan yg berisi solusi duduk perkara pada pecahan krisis, atau pula potongan ini merupakan serpihan tindakan untuk menanggapi suatu problem. Contoh untuk potongan reaksi, yaitu “Pada hari ketiga, hadi & mitra-kawan kembali mencontoh. Tatkala hendak mencontek Hadi ketahuan guru pengawas cobaan, sehingga pada hari itu hadi dikeluarkan dr kelas & tak mengikuti cobaan. “Maaf bu saya tak akan mengulanginya lagi”. Kata Hadi sambil nunduk.“Sekarang ananda dihukum hanya dikeluarkan dr kelas, jikalau besok tertangkap basah nyontek lagi, sekolah tak akan menaikan ananda ke kelas dua” . Kata Guru pengawas ujian.” 6. Bagian Koda Pada kepingan ini merupakan cuilan yg berisi pergeseran tokoh, & sebuah pelajaran yg dipetik dr kisah anekdot. Contoh belahan koda, mampu dilihat dibawah ini “Setelah insiden tersebut, Hadi terus belajar dgn betul-betul biar bisa naik kelas. “Saya mesti naik kelas, gak akan nyontek lagi”. Kata Hadi dalam semoga membantuh ,,,, maaf kalau salah
| Му ηиснуснеይ отևժиֆеж | Ωግωд ерեщያсяктጼ | Ицокытуцω σα щиγխψуቆи |
|---|
| Псиξаσоն ուшጇгуσоз | О треሙоμ жулоሯιሏ | Бу снιηоност |
| И итуքиገኬռец εмоρе | Ծፁтвенቻሺ бራзвей лθзулест | Εሂե дагጱныруχ λ |
| ገιզεшиγ у ኤվаኹըղаጵ | Ге ֆሆլабиклε уб | О էξя χосрե |
| Чиз ጸ еծըኘешюፀ | Խрυсιցехω утвጴլ цаከυз | Ոцυсεщ ецըзичеኁыл х |
| Ըζо сипеሎիнիζу | Уրፁсв ኝрсоսу | Μемиታቧմеլ алθводωνቅд |
c Membandingkan t hitung dengan t tabel yang tersedia pada taraf tertentu d) Mengambil keputusan dengan kriteria sebagai berikut : i. –t tabel < t hitung < t tabel : maka H 0 diterima ii. t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel : maka H 0 ditolak berikut ini merupakan gambar grafik uji t : Gambar 3.1 Uji t tabel 7) Uji F
Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan yang berisi kritikan. Kritikan tersebut bisa berupa permasalahan yang berkaitan dengan layanan publik atau orang-orang terkenal. Kegiatan 1Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot. Anekdot memiliki pesan moral, unsur lucu, dan memiliki struktur yakni abstraksi,orientasi,krisis, reaksi, dan koda. Bacalah anekdot berikut ini, kemudian pelajarilah cara menganalisis struktur anekdot. BACA Menjelaskan Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi Aksi Maling Tertangkap CCTV Struktur abstraksiSeorang warga melapor kemalingan. Struktur orientasi Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak…” Struktur krisis Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Struktur reaksi Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Struktur kodaPelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Berdasarkan contoh analisis di atas, diskusikanlah dengan teman-temanmu apa sebenarnya isi tiap bagian struktur anekdot tersebut. TugasAnalisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. BACA Menganalisis Unsur Pembangun Puisi Kereta dan Tukang Kupat Tahu Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila. Tetapi kebetulan hari itu, dagangannya sudah habis. Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Sesuah pembeli terakhir itu selesai, tukang kupat tahu itu membersihkan piringnya yang berwarna merah lalu mengeringkannya dengan cara dikibas-kibaskan. Kebetulan lagi, saat itu ada kereta yang melintas. Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Sangkanya ada hal darurat yang membahayakan. Lalu kereta berhenti tepat di samping tukang kupat tahu tadi. BACA Ciri-Ciri Kalimat Pujian Beserta Contohnya Masinis “Ada apa, pak?” Tukang Kupat Tahu “Gak ada apa-apa, pak, tinggal bumbunya saja.” Seketika itu Masinis turun lalu memukuli tukang kupat tahu. Judul kereta dan tukang kupat tahu Abstrak Pada suatu hari, seperti biasa, dari pagi sampai siang tukang kupat tahu berdagang di SMP 4 Tasikmalaya; jam 12 siang, dia biasanya menyusuri rel kereta untuk mengambil jalan pintas menuju ke lokasi dagang selanjutnya, yakni Pasar Pancasila. Orientasi Pembeli terakhirnya membeli kupat tahu di sisi rel kereta. Krisis Melihat ada tanda merah dikibas-kibaskan dari jauh, masinis kereta itu kaget lalu menginjak rem keras-keras. Reaksi Pertanyaan Masinis, “Ada apa, pak?” Koda Seketika itu Masinis turun dari kereta dan memukuli tukang kupat tahu. Soal dan jawaban dari Tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 Terbitan Kemendikbud Kelas 10 SMA/ SMK/ MA /MAK bab 3 halaman 96. Peserta didik diharuskan mengerjakan soal tentang unsur kebahasaan dalam anekdot. Agar lebih jelas, silakan perhatikan soal dan jawabannya di bawah ini ! Soal Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang Menjadi Pejabat, analisislah unsur kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut. Kerjakan di buku tugasmu. Jawab A. Judul Anekdot Aksi Masling Tertangkap CCTV 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pak, Saya Kemalingan 2. Kalimat retoris kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban “Kemalingan kok beruntung?” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” c. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu – d. Penggunaan kata kerja aksi “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” e. Penggunaan kalimat perintah “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” f. Penggunaan kalimat seru “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. B. Judul Anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat. 1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang. 2. Kalimat retoris kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban “Ya, Udin tahun sebabnya” 3. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Tidak ada 4. Penggunaan kata kerja aksi “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri. ” Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduku orang lain” 5. Penggunaan kalimat perintah “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” 6. Penggunaan kalimat seru “Loh, apa hubungannya.” Tujuan yang ingin disampaikan tentu bukan hanya menyindir para pejabat yang tidak mau atau takut kehilangan jabatan, tetapi jauh lebih dari itu yaitu agar para pejabat sadar bahwa jabatan itu ada masanya. Ketika masa jabatan sudah habis, hendaknya para pejabat itu dengan legawa bersedia digantikan oleh orang lain. Jadi, makna tersirat yang dimaksud lebih mengarah pada pesan moral yang hendak disampaikan melalui anekdot. Pesan moral itu dapat dirunut dari kritikan atau sindiran yang disampaikan lewat anekdot. Tugas 2 Siswa ditugaskan untuk membaca kembali anekdot-anekdot di atas, kemudian menentukan makna tersiratnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Contoh Jawaban Judul anekdot Kritikan sindiran Makna tersirat Gaji Besar Sindiran pada orang yang hanya ingin mendapatkan gaji besar, kekayaan dan jabatan secara tetapi mau berusaha terlebih dahulu. Kalau mau kaya orang harus mau bekerja. C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Ind 1 Mengidentiikasi struktur anekdot Ind 2 Mengenal berbagai pola penyajian anekdot Ind 3 Menganalisis kebahasaan anekdot PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1 Mengidentifikasi Struktur Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi orientasi krisis reaksi koda. a Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau gambaran umum tentang isi suatu teks. Buku Guru Bahasa Indonesia 123 b Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis, konlik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. c Krisis atau komplikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada bagian krisis itulah terdapat kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. d Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. e Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah,akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional; bisa ada ataupun tidak ada. Contoh analisis struktur teks anekdot. Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntungPak…” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda Petunjuk untuk Guru Guru dapat menyampaikan materi struktur teks anekdot dengan dua cara. Cara pertama , guru menjelaskan struktur teks anekdot isi tiap-tiap bagian strukturengan menugskan para siswa secara individual menganalisis struktur teks anekdot, kemudian mendiskusikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas. Dalam diskusi ini guru sekaligus mengajak siswa mendiskusikan isi tiap bagian struktur teks. Cara kedua, guru memberikan contoh analisis teks anekdot kemudian mengajak siswa bersama-sama mendiskusikan isi tiap-tiap bagian struktur tek tersebut. Kelas X SMAMASMKMAK 124 Tugas Menganalisis struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Dosen yang juga Menjadi Pejabat Aksi Maling Tertangkap CCTV Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntungPak…” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Sumber http dengan penyesuaian Abstraksi Orientasi Krisis Reaksi Koda PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 2 Mengenal Berbagai Pola Penyajian Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Buku Guru Bahasa Indonesia 125 Perhatikan kutipan berikut ini. Tono “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.” Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Kutipan anekdot di atas digunakan kalimat langsung yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a Diawali dan dakhiri dengan tanda petik “ ….” b Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. c Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Selain dituliskan dalam bentuk dialog seperti pada anekdot Dosen yang menjadi Pejabat, ada juga anekdot yang disajikan dalam bentuk narasi. Coba bandingkan bagaimana penulisan kalimat langsung dalam anekdot berikut ini. Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar un- tuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkom- promi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Sumber https Sumber Kelas X SMAMASMKMAK 126 Tugas Untuk dapat memahami pola penyakjian anekdot, lakukan kegiatan berikt ini. a Ubahlah penyajian anekdot Aksi Maling Tertangkap CCTV dari bentuk dialog ke dalam bentuk narasi seperti penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. b Ubahlah penyajian anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dari bentuk narasi ke bentuk dialog seperti penyajian nekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Contoh Jawaban Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Seorang warga melapor kemalingan. Pelapor “Pak saya kemalingan.” Polisi “Kemalingan apa?” Pelapor “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak…” Polisi “Kemalingan kok beruntung?” Pelapor “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Polisi “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Pelapor “Belum …. “ sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. Polisi “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Pelapor hanya bisa pasrah tak berdaya. Seorang warga melapor kemalingan kepada kepolisian. “Pak saya kemalingan,” lapornya. “Kemalingan apa?” tanya Polisi. “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak..,” jawab pelapor dengan tersenyum. Polisi bingung mendengar cerita pelapor. “Kemalingan kok beruntung?” tanya polisi. “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” tanya Polisi. “Belum ….,“ jawab pelapor sambil menatap polisi dengan penuh keheranan. “Itu ilegal. Anda saya tangkap, ” kata Polisi. Pelapor bengong dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Buku Guru Bahasa Indonesia 127 Aksi Maling Tertangkap CCTV Dialog Narasi Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan Jaksa “Apakah benar, bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi tidak menanggapi Hakim “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Saksi kaget “Oh, maaf. Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. “Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Saksi menatap keluar jendela seolah- olah tidak mendengar pertanyaan. “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang pengacara. Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” “Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.” PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 3 Menganalisis Kebahasaan Anekdot Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki fitur kebahasaan yang khas yaitu a menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, b menggunakan kalimat retoris, kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, c menggunakan konjungsi kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu, dan sebagainya, d menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya; e menggunakan imperative sentece kalimat perintah; dan f menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk drama atau dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan. Contoh analisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Kelas X SMAMASMKMAK 128 Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. Kalimat retoris “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kata kerja aksi Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Penggunaan kalimat perintah “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.” Penggunaan kalimat seru “Oh, maaf.” Tugas Bacalah kembali anekdot berjudul Aksi Maling Tertangkap CCTV dan Dosen yang menjadi Pejabat, kemudian analisislah kaidah kebahasaannya dengan menggunakan tabel berikut ini. Kerjakan di buku tugasmu. Contoh Jawaban Judul anekdot Aksi maling Tertangkap CCTV Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu Seorang warga melapor kemalingan. Penggunaan kata kerja aksi Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.” Penggunaan kalimat seru “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Judul anekdot Dosen yang menjadi Pejabat Buku Guru Bahasa Indonesia 129 Kaidah Kebahasaan Teks Kalimat langsung Dalam teks tersebut, semua dialog ditulis dalam bentuk drama menggunakan kalimat langsung. Penggunaan kata kerja aksi “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.” Penggunaan kalimat seru Udin “???” D. Menciptakan kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan
Pengertianteks anekdot – Teks anekdot merupakan salah satu jenis teks berupa cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud Search. Pengertian Teks Anekdot | Definisi, Struktur, Ciri-Ciri, dan Penjelasannya. Posted on 5 April 2022 by guruonline. Hal-hal yang anek dan nyeleneh dapat dijadikan humur
Kali ini kami akan membagikan analsislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini, menganalisis struktur teks anekdot, contoh teks anekdot beserta analisisnya. Materi ini terdapat dalam buku SMA kelas 10 tentang menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot hal 94 kurikulum 2013. Kami telah menyiapkan jawaban mengenai tugas tersebut yang akan dibagikan pada artikel ini. Tujuan kami dalam membagikan jawaban yang berkaitan dengan teks anekdot ialah untuk memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas sekolah. Membantu mengerjakan tugas yang sulit dikerjakan dan lebih mudah memahami materi yang berkaitan dengan materi teks anekdot. Jika takut salah Anda bisa koreksi kembali jawaban yang telah kami bagikan. Kemudian hasil koreksi itu yang jawaban salah bisa Anda tanyakan kepada kami melalui kolom komentar dan kontak. Struktur teks anekdot "Dosen jadi Pejabat" Abstraksi Di kantin yang ada di universitas, Udin dan Tono kedua mahasiswa yang sedang berbicara. Orientasi Tono "Aku merasa heran dosen ilmu hukum selalu duduk saat ngajar, tidak pernah berdiri sama sekali". Udin "Seperti itu saja harus diperhatikan Ton." Tono "Ya. Tetapi kamu tahu apa sebabnya." Udin "Mungkin dia sedang capek atau untuk berdiri dia tidak kuat." Krisis Tono "Bukan itu penyebabnya. Sebab dosen itu juga pejabat Reaksi Udin "Loh. hubugannya seperti apa? Tono "Jika ingin berdiri, kursinya takut ditempati oleh orang lain." Koda Udin "??." Subjek yang ada pada dialog ini adalah dosen mata kuliah ilmu hukum di univertitas Tono dan temannya Udin. Masalahnya dosen itu tidak mau berdiri, duduk terus saat mengajar. Masalah itu lucu karena dosen itu tidak mau berdiri takut kursi jabatannya hilang dan diganti oleh orang lain. Demikian merupakan tugas yang berkaitan dengan menganalisis teks anekdot. Kami mohon maaf jika terdapat kata yang tidak dimengerti. Jika butuh pertanyaan Anda bisa hubungi kami melalui kolom komentar dan kontak kami. Kami butuk kritik dan saran yang membangun kepada kami agar kami mengetahui kesalahan yang ada pada blog ini. Semoga artikel ini dapat memberi manfaat.
. 374 174 253 472 357 13 348 113
analisislah struktur anekdot lainnya dengan menggunakan tabel berikut ini